wallahu a'lam bish-shawab
Senin, 30 November 2015
Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah “Wikipedia”, keluarga juga merupakan salah satu harta yang paling berharga “lagu”.
Semua orang pasti menginginkan sebuah keluarga yang sakinah. Maka dari itu, untuk menciptakan keluarga yang sakinah Kita perlu tahu apa saja sih kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua ataupun kewajiban orang tua kepada anaknya dan kewajiban seorang suami atas istri dan anaknya? seperti yang ada di pasal pertama dan pasal kedua dalam kitab perhiasan bagus.
Pasal pertama dalam kitab perhiasan bagus menjelaskan tentang kewajiban kedua orang tua atas anaknya maupun seorang suami kepada istrinya, dan pasal yang kedua menjelaskan tentang kewajiban anak untuk mentaati dan menghormati kedua orang tuanya.
Membahas tentang keluarga, saya jadi teringat sebuah film " keluarga cemara " yang muncul sekitar tahun 90an.. dan saya juga masih ingat OST lagu keluarga cemara yang berjudul "Harta Berharga".
Wajib Ta'at Kepada Ibu Bapak
# Terjemahan Bahasa Indonesia ( Kitab "Perhiasan Bagus" Pasal Yang Kedua )
Menyatakan bahwa wajib pada syara` membuat ta’at dan hormat kepada ibu-bapak, maka wajibnya itu dengan Perintah Allah Ta’ala didalam Al-Qur’an.
Firman Allah Ta’ala : “Wawash-shoynal insana biwalidayhi ihsana”
Artinya : "Aku perintahkan manusia akan membuat kebajikan kepada Ibu bapaknya".
Adapun artinya membuat kebajikan kepada keduanya itu yaitu mendengarkannya dan menurut perintahnya dan memberi hormat kepadanya, senantiasa menyenangkan hatinya dan menjauhkan kemurkaannya atau kejengkelannya, dan jangan mengeluarkan perkataan kasar kepadanya.
Firman Allah Ta’ala : “Falaa taqul lahuma ufin wala tanharhuma waqullahuma qawlan kariman”.
Artinya : "Maka jangan engkau berkata kepada ibu bapak engkau perkataan yang kurang hormat seperti kata “Ufh”, dan jangan engkau bentak-bentak pada keduanya, dan berkatalah engkau pada keduanya dengan perkataan hormat lagi mulia".
Dan Firman Allah Ta’ala : “Waahfidh lahuma janahazzulli minarrohmati waqul robbir hamhuma kama robbayani shogiroo”.
Artinya : "Rendahkan diri engkau kehormatan bagi keduanya, Hai Tuhanku beri Rohmat pada keduanya sebagaimana keduanya itu telah memelihara daku waktu kecilku adanya".
Dan Sabda Nabi SAW : “Ridhallahu fiiridhol waalidaiini, Wasakhothallahu fii sakhathil waalidaiini”
Artinya : "Bermula Keridhaan Allah Ta’ala ada di dalam keridhaan ibu-bapak, dan Murka Allah Ta’ala ada di dalam murka ibu bapak".
Dan Sabda Nabi SAW: “Salasatu laa yad-khulunal jannata ’aaku liwaalidaiihi, waddayusu, warrojilatu minannisa-i”.
Artinya : "Bermula tiga macam dari pada manusia tiadalah mereka itu masuk surga : pertama-tama orang yang membuat dosa kepada ibu-bapak, kedua orang yang tiada cemburuan anak-istrinya bertemu orang laki-laki (yang bukan mahram), ketiga orang perempuan yang (berpakaian) menyerupai dirinya seperti laki-laki adanya".
Sebagai lagi dinaqil disini makna dua hadist yang tersebut lafaznya di kitab “Bijayromi Atsin Iqna-i.
Hadist yang Pertama
Telah datang seorang kepada Rasullullah SAW mengadukan bahwa bapaknya mengambil hartanya, maka dipanggil oleh Rasullullah akan bapaknya orang itu, maka datanglah bapak itu, sudah tua berjalan dengan tongkat.
Maka ditanya oleh Rasullullah padanya, maka berkata itu : "Yaa Rasullullah, bahwasanya anakku ini dimasa kecilnya dan limpahnya dan fakirnya, padahal aku lagi kuat dan lagi kaya, maka tiada sekali aku mencegah akan dia dari pada hartaku, maka sekarang ini aku telah lemah dan fakir dan anakku ini kuat dan kaya, maka ia mencegah aku daripada hartanya".
Maka setelah mendengar Rasullullah SAW akan perkataan si bapak ini, maka jadi sedih Rasullullah SAW, lalu menangis serta berkata : "Tiadalah suatu batu atau suatu kayu mendengar perkataan orang tua ini, hanya ia akan sedih menangis".
Maka berkata Rasullullah kepada orang itu : "Bermula engkau dan harta engkau bagi bapak engkau adanya".
Hadist yang Kedua
Sabda Nabi SAW : "Aku melihat di malam mi’raj hal orang yang disiksa di api neraka, digantung orang itu di dalam api neraka, maka aku bertanya pada malaikat penunggu api itu, betapa dosa mereka itu, maka berkata malaikat itu bahwa dosa mereka itu kepada ibu-bapak".
Telah berfirman Allah Ta’ala : "Tiada Aku keluarkan mereka itu daripada api neraka melainkan dengan ridha’ ibu-bapak mereka itu".
Maka berkata Rasullullah SAW aku minta pada Allah Ta’ala dengan kataku : “Hai Tuhanku keluarkanlah kiranya ibu-bapak mereka itu, bersama daku akan melihat siksa anak-anak mereka itu, kalau-kalau sekalian ibu-bapak mereka itu kasihan kepada anak-anaknya”.
Maka diperintah oleh Allah Ta’ala akan mengeluarkan sepuluh orang dari pada ibu-bapak anak-anak itu berjalan bersama Rasullullah akan melihat anak-anaknya, maka diperintah oleh Allah Ta’ala akan malaikat penunggu neraka membuka pintunya.
Maka setelah dilihat sekalian ibu-bapak itu akan anaknya didalam siksaan yang amat keras itu.
Maka lalu sekalian mereka itu menangis dan berkata : “Hai Tuhan kami, tiada kami mengetahui bahwa siksaan anak-anak kami begini kerasnya”.
Maka lalu ibu-bapak itu memanggil-manggil akan anak-anaknya, maka setelah didengar oleh anak-anak itu akan suara ibu bapaknya, lalu anak-anak itu sekalian berteriak menangis dengan katanya anak-anak itu : “Ya ibu-bapak kami, telah terbakar hangus badan kami terus kehati kami, dimakan oleh neraka membinasakan kami”.
Maka sangatlah sedih menangis ibu-bapak mereka itu, lalu meminta syafa’at pada Rasullullah SAW, maka berkata Rasullullah SAW : “Tiada akan dikeluar¬kan anak-anak itu daripada siksaan melainkan dengan syafa’at daripada kamu juga”, lalu ibu-bapak itu meminta do’a pada Allah Ta’ala bahwa akan mengeluarkan anak-anaknya itu.
Maka berfirman Allah Ta’ala kepada ibu-bapak itu : “Apakah kamu telah ridha’ hati kamu kepada anak-anak kamu itu ?”.
Maka berkata ibu-bapak itu : “Telah ridha’lah kami kepada anak-anak kami”, maka diperintah oleh Allah Ta’ala akan penunggu api neraka akan mengeluarkan anak itu, padahal mereka itu sudah menjadi arang, maka lalu dimasukkan mereka itu kedalam sungai Ma-ulhayat, maka lalu balik kembali badan mereka itu bagus, maka lalu mereka itu dimasukkan kedalam surga jua adanya.
Wallahu ‘alam bish shawab
Ternyata derajat seorang ibu lebih tinggi daripada ayah dan bukan saja merupakan sifat terpuji namun syurga dan drajat yang tinggi disisi Allah taala. Kita tahu ridha allah ada pada ridha orang tua kita, untuk itu sayangilah mereka.. dan hanya kasih sayang mereka yang dapat menyelamatkan kita dari siksa neraka.Wajib Atas Ibu Bapak Mengajarkan Anak - Anak
# Terjemahan Bahasa Indonesia ( Kitab “ Perhiasan Bagus” Pasal Yang Pertama )
Menyatakan kewajiban syara’ atas ibu bapak, bahwa mengajarkan anaknya dengan pengajaran yang baik sebagai barang yang tersebut di dalam risalah ini yang dengan pengajaran ini maka anaknya boleh mendapatkan lima rupa keuntungan besar dan boleh anaknya menjadi cahaya matanya beserta beberapa pahala bagi keduanya. Adapun jikalau keduanya itu tiada mengajarkan anaknya maka dikhawatirkan bahwa anaknya itu mendapat perangai jahat istimewa pula jika ia bercampur bersama anak-anak yang berperangai jahat dikhawatirkan kesudahannya itu ia menyusahkan ibu bapaknya pula adanya. Sebagai lagi diriwayatkan, bahwa di hari kiamat bahwa anak atau istri yang tiada di ajarkan kebajikan oleh bapaknya atau oleh suaminya hingga mereka itu melihat siksa, maka mereka itu balik mendakwa atas ibu bapaknya atau suami.
Inilah hadistnya dari kitab Ihya-Ulumuddin : “Awwalu maa yata’alaqu birrojuli yaumal qiyamati ahluhu wawaladuhu fayu’qifunahu baina yadayyillahi ta’ala, fayaquluna yaa robbana khuzlana bihaqqina minhu fainnahu maa ‘allamana maa najhalu”.
Artinya : Mula-mula bergantung pada seorang dihari qiyamat yaitulah anak istrinya pada khadirat Allah Ta’ala, maka berkata anak-istri itu :”Wahai Tuhan kami ambil hak kami dari padanya sebab bahwasanya ia tiada mengajarkan kami barang yang tiada kami mengetahui”.
Adapun dari perihal anak-anak itu maka hendaklah ia mengetahui sungguh-sungguh bahwa ibu bapaknya punya pengajaran padanya, punya perintah atasnya dengan mengerjakan segala kebajikan, dan punya larangan atasnya daripada segala kejahatan, maka semua itu dari sebab ia punya amat sayang padanya, karena dia mendapatkan pada lima keuntungan besar itu, dan karena menyelamatkan dia daripada segala kejahatan dunia dan akhirat.
Adapun perihal pengajaran yang wajib pada anak-anak maka yaitu : Ilmu mengenal Tuhan Allah Azza Wajalla dengan segala Sifat-Nya yang wajib, dan Ilmu rukun-rukunan seumpama yang ada di “Babul Minan” atau “Irsyadul Anam” dan membaca doa-doa dan dzikir-dzikir seumpama yang ada di kitab “Maslikul Akhyar”, dan menjauhkan segala bid’ah sebagaimana tersebut dikitab “Manhajal Istiqomah”.
Wallahu ‘alam bish shawab
Jadi ternyata yang paling berkewajiban mendidik (memberikan pengajaran) seorang anak yaitu ayah dan ibunya. Dalam hal ini seorang suami juga diwajibkan memberikan pengajaran yang baik pula untuk istrinya. Karena apabila keduanya (istri dan anak) celaka maka yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat yaitu ayah atau ibunya.
Senin, 23 November 2015
Salam
Assalamualaikum Wr Wb.
Menuntut Ilmu hukumnya
WAJIB.. remember!! Dan perlu kita ketahui bahwa para malaikat pun ridha
membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu.. subhanallah.. dan dalam
menuntut ilmu tidak ada batasan umur, waktu dan tempat.
Belajar merupakan proses
yang dilakukan untuk melakukan perubahan yang menjadikan kita menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Sharing atau berbagi
memiliki arti memberi atau menerima sesuatu apapun itu bentuknya. Ada satu kalimat yang sering kita dengar dan
tidak asing lagi tentang berbagi yaitu “ berbagi itu indah”
Untuk itu saya disini
yang masih belajar mengenai kitab kitab arab gundul atau melayu ingin juga
berbagi kepada kalian tentang ilmu yang saya dapatkan.
Wallahu a’lam
bish-shawab artinya “ dan allah maha tahu yang benar / yang sebenarnya”. Maksud dari kalimat tersebut ialah, hanya allah yang
mengetahui kebenarannya. Jadi, semua yang saya tulis dalam blog ini merupakan
isi dari kitab yang saya baca sebelumnya dan semua kebenarannya itu hanya allah
yang tahu. Dan saya mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat dalam
tulisan saya ini.
Wassalam…
Langganan:
Komentar (Atom)
